Marsudi, Dirut Klinik Kesehatan Ibu dan Anak terkenal di kota Waton Sulaya duduk merenungi kondisi Kilnik yang dikelolanya.
Income Klinik yang biasanya melimpah, akhir-akhir ini menurun drastis akibat pasien yang memanfaatkan pelayanan klinik tersebut mendadak sepi. kondisi tersebut disebabkan dokter spesialis kandungan yang bertugas di rumah sakit itu pensiun awal bulan lalu. otomatis para calon pasien yang kebanyakan ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang ingin melakukan persalinan banyak berpindah ke rumah sakit dan klinik lain yang mempunyai dokter spesialis kandungan.
awal bulan ini Marsudi membuka lowongan untuk mengisi kekosongan tenaga dokter spesialis kandungan bagi kliniknya. setelah mengadakan seleksi secara umum, hanya tiga orang dokter yang memenuhi syarat untuk diseleksi kembali secara khusus. dari ketiga dokter tersebut nantinya hanya satu orang yang berhak menjadi dokter spesialis kandungan di klinik milik Marsudi. ketiga orang dokter itu adalah Marto, Kunto dan Minto
Marsudi telah menyiapkan ujian khusus untuk menguji ketahanan mental Marto, Kunto dan Minto, apakah mereka bisa atay tidak mengendalikan gejolak nafsunya sebagai laki-laki. Marsudi menganggap hal ini penting dilakukan karena khawatir jika mereka tidak bisa mengendalikan gejolak nafsunya akan berakibat fatal dalam menangani pasien yang kebanyakan adalah kaum wanita.
tibalah saatnya ujian khusus bagi Marto, Kunto dan Minto. mereka bertiga harus bisa melewati dua tahapan ujian dalam dua ruangan terpisah. masing-masing orang dipasang alat sensor yang dapat membunyikan alarm kebakaran bila ternyata diantara mereka yang memuncak nafsunya.
setelah ketiga calon dokter berkumpul, mulailah Marsudi memanggil satu per satu diantara mereka.
"Marto... silahkan masuk ke ruang I" panggil Marsudi. lalu Marto masuk ke ruang yang ditunjuk Marsudi
waktu baru berjalan sekitar 3 detik, tiba-tiba terdengar suara "kriiiing..." alarm berbunyi. akhirnya Marto dinyatakan gagal.
Marto kembali ke tempatnya semula dengan gontai menyesali kegagalannya. Kunto dan Minto sumringah karena satu rivalnya telah gugur, lalu keduanya bertanya pada Marto "diuji apa, mas?"
"ah, beginilah nasib bujangan. baru melihat gambar bugil aja birahiku sudah naik" jawab Marto
ternyata di ruang I tadi Marto diminta melihat gambar bugil untuk mengendalikan nafsunya.
lalu... "Minto... silahkan ke ruang I" panggil Marsudi. lalu Minto berjalan dengan penuh percaya diri, ia yakin akan melewati tahap ini karena telah terbiasa melihat gambar bugil. "ah.. enteng.. wong di rumah koleksi majalah Playboy-ku penuh satu rak buku" gumam si Minto
setelah tiga menit.. alarm tidak berbunyi tanda Minto berhasil melewati ujian di ruang I.
"bagus.. sekarang silahkan anda menuju ruang II" kata Marsudi
kira-kira 2 detik setelah Minto berada di ruang II, tiba-tiba "kriiing..." alarm berbunyi dan Minto dinyatakan gagal. dengan loyo akhirnya Minto kembali ke tempatnya semula, berkumpul lagi dengan Kunto dan Marto.
"diuji gimana lagi, mas?" tanya Kunto dengan senyum lebar karena kedua saingannya telah gagal
"ah... itulah kelemahanku. kalo cuma gambar bugil sih aku dah biasa.. tapi kalo yang bugil wanita beneran, mana kuat...! jawab Minto
kemudian.. "Kunto... silahkan ke ruang I" panggil Marsudi. kemudian Kunto melangkah pasti menuju ruang I. tiga menit berlalu, alarm tidak berbunyi dan Kunto dinyatakan lolos pada tahap ini.
"hmmm... baik. sekarang silahkan masuk ruang II" perintah Marsudi kepada Kunto
dengan gagahnya Kunto masuk ke ruang II.
waktu telah lama berlalu, tapi alarm tidak juga berbunyi. Marsudi jadi penasaran akhirnya menyusul masuk ke ruang II. ternyata di dalam ruang II Kunto asyi ngobrol dengan wanita bugil yang dimaksud Minto tadi.
"bagus... bagus... kamu dinyatakan lulus ujian Kunto.. akhirnya Klinik ini sudah punya dokter spesialis kandungan yang baru" kata Marsudi
saking senangnya, Marsudi begitu bersemangat ingin memberi salam kepada Kunto. lalu dokter baru itu dipeluknya erat-erat sebagai ungkapan rasa senang yang tiada terkira..
Income Klinik yang biasanya melimpah, akhir-akhir ini menurun drastis akibat pasien yang memanfaatkan pelayanan klinik tersebut mendadak sepi. kondisi tersebut disebabkan dokter spesialis kandungan yang bertugas di rumah sakit itu pensiun awal bulan lalu. otomatis para calon pasien yang kebanyakan ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang ingin melakukan persalinan banyak berpindah ke rumah sakit dan klinik lain yang mempunyai dokter spesialis kandungan.
awal bulan ini Marsudi membuka lowongan untuk mengisi kekosongan tenaga dokter spesialis kandungan bagi kliniknya. setelah mengadakan seleksi secara umum, hanya tiga orang dokter yang memenuhi syarat untuk diseleksi kembali secara khusus. dari ketiga dokter tersebut nantinya hanya satu orang yang berhak menjadi dokter spesialis kandungan di klinik milik Marsudi. ketiga orang dokter itu adalah Marto, Kunto dan Minto
Marsudi telah menyiapkan ujian khusus untuk menguji ketahanan mental Marto, Kunto dan Minto, apakah mereka bisa atay tidak mengendalikan gejolak nafsunya sebagai laki-laki. Marsudi menganggap hal ini penting dilakukan karena khawatir jika mereka tidak bisa mengendalikan gejolak nafsunya akan berakibat fatal dalam menangani pasien yang kebanyakan adalah kaum wanita.
tibalah saatnya ujian khusus bagi Marto, Kunto dan Minto. mereka bertiga harus bisa melewati dua tahapan ujian dalam dua ruangan terpisah. masing-masing orang dipasang alat sensor yang dapat membunyikan alarm kebakaran bila ternyata diantara mereka yang memuncak nafsunya.
setelah ketiga calon dokter berkumpul, mulailah Marsudi memanggil satu per satu diantara mereka.
"Marto... silahkan masuk ke ruang I" panggil Marsudi. lalu Marto masuk ke ruang yang ditunjuk Marsudi
waktu baru berjalan sekitar 3 detik, tiba-tiba terdengar suara "kriiiing..." alarm berbunyi. akhirnya Marto dinyatakan gagal.
Marto kembali ke tempatnya semula dengan gontai menyesali kegagalannya. Kunto dan Minto sumringah karena satu rivalnya telah gugur, lalu keduanya bertanya pada Marto "diuji apa, mas?"
"ah, beginilah nasib bujangan. baru melihat gambar bugil aja birahiku sudah naik" jawab Marto
ternyata di ruang I tadi Marto diminta melihat gambar bugil untuk mengendalikan nafsunya.
lalu... "Minto... silahkan ke ruang I" panggil Marsudi. lalu Minto berjalan dengan penuh percaya diri, ia yakin akan melewati tahap ini karena telah terbiasa melihat gambar bugil. "ah.. enteng.. wong di rumah koleksi majalah Playboy-ku penuh satu rak buku" gumam si Minto
setelah tiga menit.. alarm tidak berbunyi tanda Minto berhasil melewati ujian di ruang I.
"bagus.. sekarang silahkan anda menuju ruang II" kata Marsudi
kira-kira 2 detik setelah Minto berada di ruang II, tiba-tiba "kriiing..." alarm berbunyi dan Minto dinyatakan gagal. dengan loyo akhirnya Minto kembali ke tempatnya semula, berkumpul lagi dengan Kunto dan Marto.
"diuji gimana lagi, mas?" tanya Kunto dengan senyum lebar karena kedua saingannya telah gagal
"ah... itulah kelemahanku. kalo cuma gambar bugil sih aku dah biasa.. tapi kalo yang bugil wanita beneran, mana kuat...! jawab Minto
kemudian.. "Kunto... silahkan ke ruang I" panggil Marsudi. kemudian Kunto melangkah pasti menuju ruang I. tiga menit berlalu, alarm tidak berbunyi dan Kunto dinyatakan lolos pada tahap ini.
"hmmm... baik. sekarang silahkan masuk ruang II" perintah Marsudi kepada Kunto
dengan gagahnya Kunto masuk ke ruang II.
waktu telah lama berlalu, tapi alarm tidak juga berbunyi. Marsudi jadi penasaran akhirnya menyusul masuk ke ruang II. ternyata di dalam ruang II Kunto asyi ngobrol dengan wanita bugil yang dimaksud Minto tadi.
"bagus... bagus... kamu dinyatakan lulus ujian Kunto.. akhirnya Klinik ini sudah punya dokter spesialis kandungan yang baru" kata Marsudi
saking senangnya, Marsudi begitu bersemangat ingin memberi salam kepada Kunto. lalu dokter baru itu dipeluknya erat-erat sebagai ungkapan rasa senang yang tiada terkira..
"kriiiing......." tiba-tiba alarm berbunyi..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar